Budidaya porang saat ini mulai banyak
dilakukan oleh para petani di Indonesia. Harga jualnya yang cukup mahal,
membuat masyarakat tergiur menanam tanaman yang bernama latin amorphopallus
muelleri ini.
Umbi porang menembus pasarnya menembus luar
negeri dan menjadi salah satu usaha yang cukup menjanjikan. Mengandung zat
glucomanan, umbi porang diekspor ke luar negeri untuk kebutuhan bidang
industri, kesehatan dan makanan.
Porang atau iles biasanya tumbuh liar di
hutan tropis dengan ketinggian rata-rata mencapai sekitar 1,5 meter. Namun saat
ini, banyak masyarakat yang mencoba peruntunganya dengan budidaya porang.
Porang merupakan tanaman yang tumbuh tunggal
dengan warnarcorak belang hijau putih pada batangnya. Siapa sangka, tanaman
porang ini ternyata menjadi bahan alami pembuatan lem dan jelly oleh pabrik di
luar negeri seperti Jepang.
Budidaya porang terbukti sangat menjanjikan.
Bahkan seorang petani asal Madiun bernama Paidi kini jadi milyarder setelah
berhasil menanam porang. Sebelumnya, dia hanyalah seorang pemulung.
Setiap tahunnya, kebutuhan ekspor porang
mencapai 750 ton untuk memenuhi perusahaan-perusahaan besar dunia, seperti
Jepang dan Cina. Usaha di bidang porang masih terbuka lebar, sehingga siapapun
bisa melakukan budidaya porang.
Untuk harganya sendiri, porang basah dihargai
sekitar Rp 4.000 per kilogram. Sementara untiuk porang kering yang sudah di
iris-iris harganya bisa mencapai Rp35.000 per kilogram.
Bagaimana tertarik tidak? Jika tertarik,
berikut kami sampaikan mengenai cara budidaya porang dari awal tanam hingga
panen.
Cara Mudah Budidaya Porang
1. Syarat Tumbuh Tanaman Porang
A. Perhatikan Jenis dan PH Tanah
Tanaman porang pada dasarnya dapat tumbuh di
berbagai jenis tanah. Namun agar hasilnya lebih maksimal, anda perlu menyiapkan
tanah gembur dan subur yang tidak tergenang air. Selain itu, pastikan juga
keasaman tanah harus berada pada pH 6-7.
B. Kondisi Lingkungan
Budidaya porang memerlukan naungan tumbuhan
lainnya agar porang yang kita tanam bisa tumbuh dengan baik. Tingkat kerapatan naungan
pohon porang ini harus minimalnya 40 persen. Jenis tanaman yang baik untuk
menaungi tanaman porang seperti mahoni, jati, dan juga sono.
C. Iklim Atau Suhu
Menanam porang juga harus memperhatikan iklim dan suhu. Tanaman porang akan lebih baik jika ditanam pada ketinggian 100-600 mdpl.
2. Teknik Perkembangbiakan Porang
Perkembangbiakan porang bisa dilakukan dengan cara vegetatif maupun generatif. Namun secara umum, teknik perkembangbiakan budidaya porang dilakukan dengan tiga teknik ini;
A. Perkembangbiakan dari Katak atau Bintil
Katak adalah bintil berwarna porang berwarna coklat kehitaman biasanya muncul pada pangkal dan tangkai daun porang. Dalam 1 kilogram katak atau bintil, berisi 100 butir bintil/katak.
Bintil atau katak porang bisa anda kumpulkan saat panen, kemudian simpan sampai musim penghujan tiba, lalu tanam bintil atau katak tersebut di lahan yang telah disiapkan.
B. Perkembangbiakan Melalui Buah dan Biji Porang
Budidaya porang juga dapat dilakukan dengan mengembangbiakan buahdan bijinya. Dalam kurun waktu 4 tahun porang akan segera berbunga dan berubah menjadi buah atau biji.
Satu tongkol buah/umbi porang, bisa menghasilkan 250 butir yang bisa anda gunakan untuk bibit porang dengan disemaikan terlebih dahulu.
C. Perkembangbiakan dengan Umbi
Memulai budidaya porang, anda juga bisa mengembangbiakan umbi porang yang berukuran kecil. Umbi porang yang berukuran kecil, bisa anda peroleh dari hasil pengurangan tanaman porang yang sudah rapat. Hasil pengurangan tanaman porang ini, anda kumpulkan dan bisa dimanfaatkan sebagai bibit.
Sementara untuk umbi porang yang berukuran besar, anda bisa membelah dan memecah-mecah bagianu umbi menajdi beberapa bagian lalu anda tanam di lahan yang sudah disiapkan.
3. Persiapan Lahan untuk Budidaya Porang
Yang harus diperhatikan dalam budidaya porang adalah lahan. Lokasi lahan yang sangat baik untuk menanam porang yakni dibawah naungan pepohonan seperti mahoni, jati dan sebagainya. Menanam pohon di lahan terbuka juga bisa anda lakukan, asalkan diberi naungan paranet agar cahaya sinar matahari tidak terlalu berlebihan.
Yang harus anda perhatikan dalam menyiapkan lahan untuk porang; Pertama, bersihkan dulu lahan yang akan dipakai dari gulma dan berbagai sisa tanaman. Untuk pemasangan ajir harus diberi jarak 1 m x 1 m itu untuk bibit umbi maupun katak. Ketiga, buat jalur dengan cangkul selebar 0,5 meter, untuk bibit porang yang menggunakan bintil atau katak tanam pada jalur yang sudah dicangkul.
Sementara untuk bibit yang berasal dari umbi buat lubang dengan ukuran 20x20x20 cm.
Berikan pupuk pupuk dasar sebelum umbi porang ditanam menggunakan pupuk bokashi 0,5 kg/lubang dicampur dengan top soil, sementara untuk bibit katak, gunakan pupuk bokashi dicampurkan dengan tanah sekitar ajir.
4. Cara Menanam Porang
Yang harus diperhatikan dalam budidaya porang juga yakni cara dan teknik menanamnya. Tanaman porang sangat baik ditanam pada musim hujan, yaitu pada bulan November-Desember.
Cara menanam porang sebagai berikut. Masukan bibit porang yang telah disiapkan satu per satu ke dalam lubang tanamyang sudah disiapkan, ingat letak bakal tunas harus menghadap ke atas.
Setiap lubang tanam mesti diisi 1 bibit porang dengan jarak tanam antara 1 meter x 1 meter. Setelah selesai, tutup lubang dengan tanah setebal 3 sentimeter.
5. Cara Pemupukan Tanaman Porang
Budidaya porang juga harus memperhatikan pemberian pupuknya. Menanam porang harus dilakukan pemupukan dasar. Selanjutnya, pemupukan bisa dilakukan setahun sekali saat masuk musim hujan. Gunakan pupuk urea 10 gram dan 5 gram SP 36 pada satu lubang tanaman porang. Pemberian pupuk sendiri dilakukan dengan cara ditanam pada sekitar batang porang.
6. Pemeliharaan Porang
Agar pertumbuhan porang bisa maksimal anda harus melakukan perawatan intensif salah satunya membersihkan gulma. Gulma bisa menjadi penyaing porang dalam hal penyerapan air dan unsur hara.
Membersihkan gulma dan tanaman lainnya bisa dilakukan sebulan sekali. Gulma yang sudah kita bersihkan jangan dibakar atau dibuang, tapi masukan ke dalam lubang untuk pupuk organik.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Tanaman Porang
Yang tak kalah penting dari budidaya porang yakni pengendalian hama. Biasanya tanaman porang dihinggapi hama semacam ulat makasar orketti, belalang, ulat umbi araechenes dan nematoda.
Biasanya penyakit yang menyerang porang diantaranya busuk batang semu, dan mengalami layu daun yang diakibatkan oleh jamur Rhyzoctonia sp, Cercospora sp, Sclerotium sp.
Untuk mencegah agar porang tidak terkena penyakit tersebut, anda bisa menggunakan pestisida alami yang biasa dijual di toko pupuk.
8. Tahap Panen Porang
Tahapan akhir dari budidaya porang yakni masa panen. Porang bisa dipanen setelah dua tahun ditanam. Berat umbi porang yang dipanen rata-rata 1 kilogram per umbi. Untuk umbi porang yang masih berukuran kecil bisa ditinggalkan saja, untuk dipanen tahun berikutnya.
Setelah masa panen pertama, anda bisa memanen satu tahun berikutnya tanpa harus menanamnya kembali. Anda harus tahu, ciri porang yang sudah siap di panen yakni daunnya sudah kering dan jatuh ke tanah. Biasanya, dalam satu pohon porang, bisa menghasilkan umbi porang seberat 2 kilogram.
Dalam satu hektare lahan, biasanya bisa ditanami sekitar 40 ribu tanaman porang. Artinya anda sudah bisa memanen 80 ton umbi porang, hanya saja pada periode panen tahun kedua.Langkah berikutnya, setelah umbi dipanen anda harus membersihkan dari akar dan tanah.
Umbi kemudian dipotong atau diiris lalu dijemur. Setelah itu, anda bisa menjualnya ke agen yang sudah biasa menerima porang dalam jumlah yang banyak.
EmoticonEmoticon