Lebah madu adalah jenis serangga yang banyak
sekali mendatangkan manfaat, baik bagi manusia, ataupun lingkungan sekitarnya.
Pada manusia, budidaya lebah madu dijadikan salah satu cara untuk bisa
memperoleh manfaat dari lebah madu itu sendiri.
Manfaat tersebut berupa madu yang banyak
mengandung khasiat bagi kesehatan manusia. Sedangkan bagi lingkungan
sekitarnya, lebah madu berperan dalam proses penyerbukan pada bungga yang
dihinggapinya. Terlebih pada tumbuhan yang dapat menghasilkan buah.
Pada artikel kali ini, saya akan menyajikan informasi mengenai cara melakukan budidaya lebah madu yang wajib anda pahamai sebagai pemula sebelum mencobanya di rumah. Selamat menyimak!
A. Mengenal Lebah Madu
Lebah madu adalah insecta yang tergolong dalam dalam filum Arthropoda, famili Apidae dan genus Apis. Memiliki 20.000 spesies yang tersebar di seluruh benua, kecuali benua Antartika.
Serangga ini dikenal dengan pola hidupnya yang berkoloni atau berkelompok. Pada habitat aslinya, serangga ini membuat sarang di tempat-tempat yang cenderung tersembunyi dan jauh dari jangkauan hewan lain. Seperti di tebing-tebing curam, di puncak pohon, di antara celah batu sempit, dll.
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis lebah yang biasa dibudidayakan untuk dimanfaatkan madunya, jenis-jenis tersebut diantaranya; Mellifera, cerana, dorsata, dan florea. Di antara lebah-lebah tersebut, jenis melliferalah yang sering dibudidayakan karena mampu menghasilkan madu berkualitas unggul.
Dalam koloni lebah, biasanya terdapat tiga jenis lebah utama yang hidup dalam sistem kehidupan lebah, yakni lebah ratu, lebah jantan, dan lebah pekerja.
1. Lebah Ratu
Lebah ratu merupakan lebah betina yang menjadi inti dalam berjalannya sistem kehidupan koloni lebah. Dalam satu sarang, biasanya hanya terdapat satu lebah ratu. Jika terdapat lebih dari satu lebah ratu, maka mereka akan saling menyingkirkan dengan cara bertarung sampai mati, atau salah satunya pergi meinggalkan sarang.
Ciri-ciri dari lebah madu ini dapat dikenali dengan ukuran perutnya yang jauh lebih panjang (berbentuk lonjong) dari sayapnya. Selain itu, ukuran dari dada lebah ratu ini lebih besar jika dibandingkan dengan lebah lainnya.
Masa hidup lebah ratu ini dapat mencapai 4-6 tahun lamanya.
2. Lebah Jantan
Dalam satu koloni lebah, terdapat ratusan lebah yang tergolong dalam lebah jantan atau drones. Tugas dari lebah jantan ini mengawini lebah ratu hingga menghasilkan banyak telur.
Proses perkawinan lebah madu ini berlangsung dengan cara unik. Yakni lebah jantan dewasa mengejar lebah ratu yang terbang tinggi ke angkasa disaat cuaca cerah. Lebah jantan yang berhasil mengawini ratu lebah akan mati karena testisnya yang terlepas dan tertanam pada ovarium ratu lebah.
Ciri-ciri dari lebah jantan ini hampir menyerupai lebah ratu, hanya saja ukuran tubuhnya yang lebih kecil dan ramping jika dibandingkan dengan ukuran lebah ratu.
3. Lebah Pekerja
Dalam satu koloni lebah, biasanya terdapat kurang lebih 30-60 ribu ekor lebah perkerja. Tugas dari lebah pekerja ini ialah:
- Membangun dan merawat sarang
- Mengumpulkan makanan berupa nektar, air, dan tepung sari
- Memberikan makanan pada lebah ratu dan lebah jantan
- Menjaga sarang dari gangguan yang datang mengancam
Ciri-ciri dari lebah pekerja ini ialah ukurannya yang lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran lebah ratu dan lebah jantan. Memiliki kaki belakang yang ditutupi oleh bulu yang berfungsi untuk menyimpan bahan makanan yang telah dikumpulkan.
B. Jenis-jenis Lebah Madu
Sebagaimana telah dijelaskan pada subjudul pengenalan lebah madu, di Indonesia sendiri terdapat beberapa lebah madu yang sudah biasa dimanfaatkan madunya. Jenis-jenis tersebut diantaranya:
1. Mellifera
Lebah jenis ini menjadi lebah favorit yang dibudidayakan oleh para peternak lebah madu. Pasalnya, produksi madu dari lebah jenis ini bisa mencapai 35-40 kg per tahun.
Jenis lebah ini berasal dan tersebar dibeberapa wilayah Eropa seperti Italia, Perancis, dan Yunani. Selain itu, lebah ini memiliki daya adaptasi yang baik terhadap berbagai jenis iklim.
Pada jenis lebah Mellifera terdapat subjenis lain yang biasa dibudidayakan, yakni:
- Mallifera mallifera
- Mallifera lingustica
- Mallifera carnica
- Mallifera caucasia
- Mallifera lehzeni
2. Cerana
Jika dibandingkan dengan jenis Mellifera, jenis lebah ini dinilai kurang produktif dalam menghasilkan madu. Selain itu, lebah Cerana memiliki sifat yang sedikit lebih ganas dan agresif sehingga dalam proses pembudidayaannya pun tergolong lebih sulit.
Lebah jenis ini memiliki wilayah persebaran di benua Asia, seperti Indonesia, Jepang, Cina dan Afganistan. Produksi madu dari jenis ini hanya berkisar 2-5 kg per tahunnya.
3. Dorsata
Jenis lebah madu Dorsata memiliki ukuran badan yang lebih besar jika dibandingkan dengan jenis lebah madu lainnya. Selain itu, racun yang dihasilkan dari sengatannya pun lebih berbahaya jika dibandingkan dengan sengatan lebah jenis lainnya.
Lebah ini hanya terdapat di hutan daerah subtropis dan tropis Asia seperti Indonesia. Selain itu, lebah ini membuat sarang secara tunggal, biasanya bergantung pada cabang pohon atau tebing yang relatif tinggi.
Sejauh ini belum terdapat peternakan lebah yang mampu membudidayakan lebah jenis ini karena beberapa penjelasan sebelumnya. Sehingga produksi madu dari jenis ini masih diperoleh secara alami, yakni diambil dari habitat aslinya.
Perkiraan dari produksi madu jenis ini bisa mencapai 15-25 kg per tahunnya.
4. Florea
Lebah madu jenis Florea bisa dijumpai di Indonesia, India, Oman, dan Iran. Selain jenis Dorsata, lebah madu jenis ini juga termasuk dalam madu yang tidak bisa dibudidayakan karena habitatnya yang liar. Di Indonesia sendiri, jenis lebah madu ini disebut dengan lebah madu lanceng.
Produksi madu dari jenis ini adalah yang paling kecil jika dibandingkan dengan jenis lebah madu lainnya, yakni hanya berkisar 1-3 kg per tahunnya.
C. Persiapan yang Harus Dilakukan
Sebelum anda melakukan budidaya lebah madu, terdapat beberapa hal yang patut anda siapkan dan perhatikan. Sedikitnya terdapat dua hal, yakni mempersiapkan perlengkapan dan pemilihan lingkungan yang akan digunakan untuk kegiatan budidaya lebah madu ini.
1. Mempersiapkan Perlengkapan
Perlengkapan yang harus dipersiapkan diantaranya:
- Bahan untuk pembuatan kandang berupa kayu yang memiliki struktur yang empuk seperti kayu mahoni atau suren dengan ketebalan 3 cm.
- Jika ingin menggunnakan kandang tradisional, anda dapat menyiapkan gelodok bambu sebagai bahan bakunya.
- Alat pengasap yang digunakan untuk menjinakkan lebah madu yang agresif
- Pakaian pelindung tebal yang dilengkapi pelindung kepala dan wajah
- Sarung tangan
- Penyekat ratu lebah
- Tempat makan lebah
- Sapu sikat
- Sisir kandang lebah/ bingkai royal jelly, yang digunakan untuk membuat sarang lebah ratu
- Suhu lingkungan berkisar pada angka 25 derajat celcius
- Pilihlah tempat yang terbuka (outdoor)
- Jauh dari keramaian dan kebisingan baik manusia ataupun kendaraan
- Dekat dengan lingkungan yang terdapat banyak tumbuhan berbunga (sebagai pasokan makanan alami lebah)
Sarang lebah madu dengan model modern ini dikenal juga dengan sebutan sarang modern kenya. Sarang model ini berbentuk kotak peti yang terbuat dari kayu.
2. Peletakkan Sarang
Setelah sarang lebah madu siap, letakkan 2-3 baris bingkai yang terdapat jaring kawat di dalamnya. Lapisi dengan royal jelly agar koloni lebah merasa nyaman tinggal di dalam sarang yang telah disiapkan.
3. Memilih Bibit Unggulan
Bibit dari lebah madu yang cukup menghasilkan banyak madu berasal dari lebah madu jenis Mellifera atau Cerana. Bibit yang dimaksudkan adalah lebah ratu yang akan menarik koloni lebah pejantan dan pekerja.
Anda dapat memperoleh lebah ratu beserta koloninya di tempat peternakan lebah atau mencarinya sendiri di hutan. Disarankan untuk membelinya melalui peternak lebah madu karena lebah yang didapatkan sudah tidak lagi agresif dan terkontrol kualitasnya.
4. Perawatan Sarang
Beberpa tips dalam merawat sarang lebah madu, diantaranya:
- Membersihkan sarang dari gangguan hama berupa semut
- Anda bisa meletakan wadah kecil yang diisi air dan diletakkan pada kaki-kaki sarang (jika anda memilih model sarang modern)
- Jika hendak memindahkan sarang (kandang), disarankan untuk melakukannya pada malam hari. Karena saat malam hari keaktifan dan keagresifan lebah menurun
- Pisahkan lebah yang sakit/ tidak bisa terbang, agar penyakit tidak menular pada koloni lebah yang lain
- Berikan tambahan makanan berupa gula yang dilarutkan dalam air dan diletakkan pada wadah kecil dekat dengan kandang lebah
5. Pengembalaan Lebah Madu
Tahapan ini bisa anda lakukan dengan cara menyediakan berbagai jenis macam tumbuhan bunga. Tumbuhan tersebut berupa tumbuhan bunga mawar, bunga matahari, bunga sepatu dan jenis lain yang memiliki nektar yang bisa dijadikan makanan oleh lebah madu.
Semakin banyak tumbuhan bunga yang anda sediakan, semakin banyak pula madu yang bisa anda peroleh pada saat proses pemanenan.
6. Pemanenan Madu
- Gunakan pakaian pelindung yang telah anda siapkan sebelumnya untuk menghindari sengatan lebah yang berkemungkingan dapat menyerang anda.
- Masa panen ini bisa anda lakukan setelah 40 hari peletakkan ratu lebah di dalam sarang yang anda buat.
- Gunakan alat pengasap untuk mengusir koloni lebah untuk sementara waktu. Setelah koloni lebah pergi, anda dapat mengambil bingkai sarang lebah yang sudah dipenuhi madu.
- Amankan lebah ratu pada bingkai baru untuk melakukan budidaya lebah madu selanjutnya (pasca panen).
7. Hasil Panen
Beberapa hasil panen yang bisa anda peroleh berupa:
- Madu
- Bee pollen
- Royal jelly
- Propolis
- Lilin lebah
EmoticonEmoticon