Usaha Budidaya Ikan Cupang


Cupang merupakan salah satu jenis ikan hias yang cukup populer di Indonesia. Tampilannya yang indah membuat banyak orang kepincut untuk memelihara ikan yang satu ini. Mengingat animo masyarakat yang tinggi, membuka usaha budidaya ikan cupang di rumah adalah ide bisnis menjanjikan yang harus Sahabat 99 coba.

Sebelum masuk ke pembahasan mengenai cara budidaya, yuk kenali dahulu lebih dekat ikan yang satu ini.

Mengenal Lebih Dekat Ikan Cupang

Cupang adalah salah satu jenis ikan yang hidup di air tawar.

Salah satu karakteristiknya yang unik dan cantik terdapat pada ekornya yang berbentuk seperti kipas.

Habitat ikan yang satu ini berada di sekitar area Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, dan Brunei Darussalam.

Biasanya, cupang hidup di area dengan arus yang tenang, seperti rawa-rawa, sungai, dan danau.

Selain itu, cupang dikenal dengan keagresifannya dalam mempertahankan teritori mereka, sehingga tidak jarang orang membeli cupang untuk diadu.

Dengan perawatan yang benar, ikan cupang bisa hidup 3 sampai 5 tahun dan ukurannya bisa mencapai 7 cm.

Sekali bertelur, ikan cupang betina bisa menghasilkan 10 hingga 40 butir telur.

Jenis Ikan Cupang

Menurut para pegiat hobi memelihara ikan cupang, ikan ini dibagi ke dalam 2 macam, yakni cupang hias dan cupang adu.

Daya tarik ikan hias berada pada keindahan bentuk, warna, serta gerakan yang dimilikinya.

Sedangkan cupang adu dipelihara untuk diadukan dengan cupang adu yang lain.

Sebagai catatan, mengadu cupang di beberapa negara sudah dianggap sebagai tindakan ilegal.

Bagaimana dengan di Indonesia, ya?

Menurut penelitan, terdapat lebih dari 73 spesies ikan cupang yang ada di bumi.

Namun, tidak semuanya populer di kalangan pencinta ikan cupang.

Untuk spesies-spesies yang sering kamu temukan di pasaran, biasanya ikan ini berasa dari kelompok splendens complex yang terdiri dari

betta splendens,

betta stiktos,

betta machachai,

betta smaragdina, dan

betta imbellis.

Setelah mengetahui serba-serbi mengenai ikan yang satu ini, langsung saja yuk kita bedah cara-cara budidaya ikan cupang di rumah.

Cara Budidaya Ikan Cupang

1. Memilih Indukan untuk Budidaya Ikan Cupang

Seperti dilansir dari alamtani.com, langkah pertama yang harus dipersiapkan adalah mencari bibit atau indukan yang berkualitas.

Sebaiknya, indukan harus berasal dari keturunan unggul, kondisinya bugar, serta bebas dari cacat bawaan dan penyakit.

Tips Membedakan Cupang Jantan dan Betina

Jantan: Lincah, ekor dan siripnya mengembang, warnanya cerah, dan bentuk tubuhnya lebih besar.

Betina: Lamban, sirip dan ekornya lebih pendek, warnanya kusam, dan bentuk tubuhnya lebih kecil.

Sebelum proses pemijahan, kamu harus memastikan indukan jantan dan betina sudah berada di fase matang gonad atau siap kawin.

Berikut adalah ciri-ciri indukan yang sudah siap dikembangbiakkan:

Jantan

Setidaknya berumur 4-8 bulan

Bentuk badannya panjang

Warnanya terang dan menarik serta siripnya panjang

Gerakannya lincah dan agresif

Betina

Setidaknya berumur 3-4 bulan

Bentuk badannya membulat dan perutnya sedikit buncit

Warnanya kusam dan tidak menarik serta siripnya pendek

Gerakannya lambat

2. Persiapan Pemijahan Ikan Cupang

Setelah persiapan budidaya ikan cupang yang sebelumnya selesai, inilah saatnya untuk masuk ke proses pemijahan.

Siapkan tempat berupa akuarium atau wadah dan baskom kecil berukuran 20x20x20 cm.

Selain itu, sediakan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina.

Terakhir, siapkan juga tumbuhan air, seperti contohnya kiambang.

Dalam sekali proses perkawinan, ikan cupang bisa memproduksi telur hingga 1.000 butir.

Setelah pembuahan, telur tersebut akan menetas dalam kurun waktu 24 jam.

Menurut pengalaman para pegiat budidaya ikan cupang, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi.

Dalam sekali kawin, ikan cupang yang bisa dipanen biasanya mencapai 30-50 ekor saja.

Indukan jantan bisa kawin hingga 8 kali dalam interval 2-3 minggu, sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan sekali saja.

Jika indukan betina dikawinkan dengan paksa, akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin pada perkawinan berikutnya.

Hasilnya, anakan ikan akan didominasi oleh betina.

3. Langkah-langkah Pemijahan

Mengisi Air

Masukkan air bersih setinggi 10-15 cm ke dalam wadah pemijahan (sebaiknya gunakan air tanah atau air sungai yang jernih).

Endapkan air yang akan dimasukkan terlebih dahulu setidaknya selama semalam.

Hindari penggunaan air PAM yang berbau kaporit atau air dalam kemasan.

Menempatkan Tanaman Air

Masukkan tanaman air ke dalam wadah sebagai tempat berlindung bagi para burayak.

Pastikan penempatan tanaman tidak terlalu padat agar tanaman tersebut tidak berpotensi mengambil oksigen terlarut di dalam air.

Memasukkan Ikan Jantan

Masukkan ikan jantan yang sudah siap kawin ke dalam wadah.

Biarkan selama sehari di dalam wadah.

Ikan jantan akan membuat gelembung-gelembung udara yang berguna untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi.

Untuk memancing ikan jantan membuat gelembung, masukkan ikan cupang betina, namun dipisah.

Caranya, masukkan ikan betina ke dalam gelas plastik bening dan benamkan ke dalam akuarium yang berisi ikan jantan.

Masukkan Ikan Betina

Setelah gelembung-gelembung terlihat di dalam akuarium, masukkan ikan cupang betina ke dalam akuarium.

Waktu pemijahan biasanya berlangsung sekitar pukul 7-10 pagi atau 4-6 sore.

Tutup dengan koran atau simpan wadah akuarium di tempat yang terhindar dari suara bising serta hilir mudik manusia karena ikan cupang cukup sensitif saat kawin.

Pisahkan Ikan Cupang Betina dari Ikan Cupang Jantan

Setelah proses pembuahan selesai, segera angkat indukan betina karena ikan cupang jantanlah yang bertanggung jawab dalam menjaga dan membesarkan burayak.

Indukan jantan akan memunguti telur yang sudah dibuaho dengan mulutnya dan meletakkannya di gelembung-gelembung yang sudah dibuat sebelumnya.

Jika indukan betina tidak dipisahkan, telur-telur yang dibuahi akan dimakan oleh si betina.

Telur Menetas

Dalam kurang lebih satu hari, telur-telur tersebut akan menjadi burayak.

Selama 3 hari ke depan, kamu tidak perlu memberikan pakan kepada burayak karena masih ada nutrisi tersisa yang terbawa dalam telur.

Selain itu, ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.

Pemberian Pakan

Setelah 3 hari terhitung setelah telur menetas, berikan burayak kutu air (moinaatau daphnia).

Jangan memberikan pakan lebih banyak dari burayak karena pakan tersebut bisa mengotori air yang bisa menyebabkan burayak mati.

Pindahkan ke Tempat yang Disiapkan

Ambil indukan jantan dari dalam akuarium setelah burayak berusia 2 minggu, terhitung semenjak telur menetas.

Pindahkan burayak ke tempat yang lebih luas dan beri larva nyamuk atau kutu air yang lebih besar.

Setelah 1,5 bulan, kamu sudah bisa memilih ikan cupang berdasarkan jenis kelamin dan pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran.

4. Pakan untuk Budidaya Ikan Cupang

Untuk budidaya ikan cupang yang sukses, pastikan untuk selalu memberikan pakan favorit dari ikan cupang, yakni kutu air, cacing sutra, dan larva nyamuk.

Sebaiknya, pakan diberikan sesering mungkin, contohnya 3-4 kali dalam sehari.

Semakin sering, semakin baik juga dampak yang akan dihasilkan.

Intinya, lebih baik memberikan makan sedikit-sedikit tapi sering daripada banyak namun dalam 1 waktu.

Pasalnya, hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko penumpukan sisa pakan yang bisa menyebabkan berkembangnya penyakit.

5. Perawatan Ikan Cupang

Cupang merupakan ikan yang relatif tahan banting.

Pasalnya, ikan yang satu ini bisa dipelihara di dalam akuarium tanpa aerator, atau, dengan kata lain, cupang bisa bertahan di kondisi air yang minim oksigen.

Meskipun begitu, kamu harus tetap menjaga kualitas air dengan cara memberi akuarium aerasi dan filter pembersih agar ikannya bisa berkembang dengan sempurna.

Kamu juga tidak disarankan untuk memelihara ikan cupang jantan lebih dari 1 di dalam sebuah akuarium.

Jangan pernah melakukan hal tersebut apa lagi jika akuariumnya kecil dan tidak dilengkapi tempat pelindung.

Jika hal ini dihiraukan. bisa-bisa ikan cupang akan menyerang satu sama lain

Alhasil, sirip-sirip ikan cupang akan terlihat tidak mulus dan warnanya kurang terlihat.

Selain itu selalu ganti air di dalam wadah secara berkala dan cek apakah terdapat penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar akuarium.

Jika penumpukan dibiarkan, hal tersebut akan menimbulkan penyakit yang bahkan bisa membunuh ikan cupang karena pencemaran air.

Perawatan untuk Ikan Cupang Aduan

Khusus untuk jenis ikan cupang aduan, kamu bisa menyimpan ikan ini di sebuah toples kaca berukuran kecil.

Berdasarkan pengamatan para pegiat hobi ini, ikan cupang akan terlihat lebih agresif jika disimpan di tempat yang gelap.

Selain itu, jangan menyimpan toples-toples ini di tempat yang berdekatan karena ikan cupang akan membenturkan dirinya ke kaca jika melihat ikan cupang lain.

Untuk mengakalinya, cukup gunakan sekat tidak tembus pandang di antara toples.

***

Itulah beberapa langkah-langkah budidaya ikan cupang yang bisa dicoba di rumah.

Bagaimana? Mudah ‘kan, Sahabat 99?

Selain gampang untuk dilakukan, budidaya ikan cupang juga tidak memerlukan lahan yang besar.

Setelah memahami serba-serbi mengenai budidaya ikan cupang, simak yuk jenis ikan cupang mana saja yang populer di kalangan pegiat hobi ini.

Jenis-jenis Ikan Cupang yang Populer

1. Ikan Cupang Plakat

Plakat adalah jenis ikan cupang yang dipelihara oleh banyak orang karena karkateristiknya yang unik.

Jika dibandingkan dengan ikan cupang pada umumnya, plakat memiliki bentuk yang lebih buntet atau pendek.

Karena sifatnya yang agresif pula, ikan cupang yang satu ini sering digunakan sebagai ikan adu.

Selain itu, banyak sekali budidaya ikan cupang jenis ini karena ikannya yang mudah dirawat dan sifatnya yang dikenal sangat agresif.

2. Ikan Cupang Splendess

Splendess atau dikenal juga dengan nama yang lebih keren, Siamase Fighting Fish,adalah cikal bakal dari ikan cupang adu yang tersebar di pasaran.

Jenis ini memiliki bentuk tubuh yang pipih dengan bentuk kepalanya yang bulat dan berukuran pendek.

Ikan cupang jenis ini biasanya hanya bisa mencapai ukuran 6 cm.

Hingga saat ini, ikan yang dikenal dengan nama ikan cupang Bangkok ini masih menjadi primadona di antara banyaknya ikan cupang adu.

3. Ikan Cupang Halfmoon

Dengan tampilannya yang sangat cantik karena warnanya yang beraneka ragam, tidak aneh jika ikan cupang halfmoon memiliki banyak sekali penggemar.

Salah satu karakteristik uniknya adalah bentuk ekornya yang menyatu dengan sirip, terlihat seperti bentuk setengah lingkaran.

Karena mudah dirawat, ikan yang satu ini sangat diminati oleh kolektor ikan cupang.

4. Ikan Cupang Crowntail atau Serit

Serit atau ikan cupang crowntail merupakan hasil pengembangan ikan cupang oleh orang Indonesia yang berasal dari daerah Slipi.

Ikan yang satu ini memiliki tampilan ekor yang sangat rupawan dengan bentuk yang melebar serta terlihat tidak rata-rata dan jarang-jarang.

Terlebih, serit juga memiliki warna yang sangat cantik, bahkan terkadang terdapat beberapa tipe ikan ini yang memiliki kombinasi warna biru metalik dan hitam.

Karena keunikan tampilannyalah ikan cupang yang satu ini dikenal di seluruh dunia.

5. Ikan Cupang Akarensis

Akarensis merupakan jenis ikan cupang adu yang sering disebut sebagai cupang sarawak atau sarawak betta.

Beberapa keunikan yang bisa dilihat adalah bentuk sirip pada bagian belakang memiliki warna kuning transparan dan dilengkapi dengan warna hitam pada sisi-sisinya.

Selain itu, di bagian bawahnya juga kamu bisa melihat sedikit warna hijau toscatransparan.

Ukuran maksimal dari ikan cupang ini adalah 5 cm saja.

6. Ikan Cupang Coccina

Inilah ikan cupang petarung lainnya yang dikenal dengan nama clorat’s betta.

Ikan ini memiliki bentuk silinder dengan warna merah tua dari ujung kepala hingga ujung ekor.

Pada bagian kepalanya yang berbentuk bulat, kamu bisa melihat warna perak kekuningan.

Ikan yang di pasaran terkenal dengan sebutan cupang belgi Bangkok ini bisa mencapai ukuran hingga 7 cm.

7. Ikan Cupang Smaragdina

Ikan cupang adu bernama Smaragdina ini memiliki tubuh pipih yang dipercantik dengan kombinasi warna hijau dan hitam.

Ikan dengan sebutan emerald betta ini juga memiliki kepala berbentuk bulat dan pendek dengan warna hitam legam.

Salah satu karakteristik unik dari ikan ini adalah sirip bagian bawahnya yang bentuknya tidak sama dengan kebanyakan jenis ikan cupang.

Ikan ini memiliki ukuran sirip yang lebih pendek yang dipercantik dengan warnanya yang hitam transparan dengan ujungnya yang berwarna putih.

8. Ikan Cupang Bellica

Memiliki nama lain standart betta, ikan cupang ini memiliki warna yang didominasi kuning kehijauan metalik.

Tak jarang juga ada jenis lain yang memiliki warna kuning kebiru-biruan.

Bellica memiliki bentuk kepala bulat panjang dan sirip analnya berwarna kuning transparan.

Pada sirip ekor, punggung, dan perut, kamu bisa melihat warna kuning kehijauan atau kebiruan yang menjadi ciri khasnya.

Untuk ikan yang besar di alam bebas, pertumbuhan badannya bisa mencapai 9 cm

Sumber : https://www.99.co/blog/indonesia/budidaya-ikan-cupang/



EmoticonEmoticon