Seperti pada cara memelihara ayam petelur, ayam potong merupakan salah satu peluang usaha yang sangat menjanjikan mengingat banyak konsumen Indonesia yang sangat membutuhkan daging ayam segar untuk dikonsumsi sehari hari baik itu skala rumahan atau untuk restoran dan hotel.
Ayam potong atau juga sering disebut dengan ayam pedaging atau ayam broiler merupakan jenis ayam ras yang bisa tumbuh dengan sangat cepat dibandingkan dengan ayam kampung dan sudah siap jual saat berusia 1 bulan dengan berat sekitar 2 kg.
Usaha ayam potong itu tidak hanya bagus dijadikan usaha sambilan namun juga cocok dijadikan mata pencaharian utama karena keuntungan besar yang bisa didapat dari usaha ini. Namun perlu diketahui jika cara merawat ayam potong dengan baik dan benar berbeda dengan cara memelihara ayam kampung atau jenis ayam lainnya.
Ayam potong lebih rentan terserang penyakit karena daya tahan tubuh ayam potong yang lebih rendah dibandingkan jenis ayam lainnya. Agar anda bisa sukses, berikut ini kami berikan cara lengkap dalam merawat ayam potong sebagai panduan anda.
1. Persiapan Lahan
Berbeda dengan cara merawat ayam aduan muda, angkah pertama yang harus dipersiapkan dalam memelihara ayam potong adalah menyiapkan lahan dan kandang yang ideal untuk ternak ayam potong. Kandang harus berlokasi jauh dari pemukiman namun masih mudah dicapai dengan transportasi, memiliki sumber air, dekat dengan toko perlengkapan ternak dan arah kandang yang dibangun dari timur ke barat. Selain itu, sirkulasi udara dalam kandang harus selalu baik agar kebutuhan oksigen dalam kandang bisa terpenuhi dengan baik. Sedangkan suhu juga harus disesuaikan dengan usia dari ayam potong.
2. Pemilihan Bibit
Untuk mulai memelihara ayam potong, pemilihan bibit menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Sebaiknya, beli bibit ayam potong dari supplier yang bisa dibeli per box dengan isi 100 ekor anak ayam dengan bonus sekitar 2 hingga 5 ekor anak ayam per box. Untuk mengetahui ciri bibit ayam potong unggulan bisa dilihat dari bentuk tubuh yang bulat, lincah saat bergerak, bagian mata berwarna jernih, hidung dan anus yang bersih dan bulu utuh serta tidak memiliki cacat.
3. Tipe Kandang
Untuk jenis kandang ayam potong yang banyak digunakan para budidaya ayam pedaging adalah kandang panggung, litter atau melantai. Setiap jenis kandang ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk kandang panggung akan membuat ayam lebih bersih dari kotoran sebab kotoran akan langsung jatuh ke tanah namun harga untuk membuatnya terbilang cukup mahal dibandingkan dengan jenis lainnya.
Untuk tipe kandang litter atau lantai memerlukan perawatan yang jauh lebih sulit karena setiap kali panen maka semua alas haruslah diganti dan dikeringkan untuk menghilangkan kotoran yang mengendap.
4. Berikan Larutan Gula Merah
Memberikan larutan gula merah sangat penting untuk DOC ayam potong agar bisa berenergi. Dalam gula merah mengandung glukosa yang bisa membuat ayam tidak lemas sekaligus lebih berenergi agar tetap bisa bergerak dengan lincah. Larutan gula merah ini bisa diberikan pada anak ayam potong sebelum dimasukkan ke dalam kandang litter yang sudah disiapkan.
5. Tambahkan Lampu
Untuk menjaga keamanan anak ayam potong, maka tambahkan dengan lampu pada kandang yang berguna untuk menghindari ayam dari serangan hewan lain atau hama seperti tikus, ular dan sebagainya yang harus juga dilakukan dalam cara ternak ayam kalkun.
Selain itu, penambahan lampu dalam kandang juga bertujuan agar tubuh anak ayam tetap hangat sekaligus membantu penglihatan anak ayam saat malam sebab ayam adalah hewan yang rabun senja.
6. Tambahkan Brooder
Anak ayam potong membutuhkan penghangat yang berguna untuk menghangatkan tubuh sehingga suhu brooder harus diatur dengan baik agar tidak terlalu dingin namun juga tidak terlalu panas. Brooder ini sangat penting khususnya jika memelihara ayam potong di musim hujan karena cuaca ekstrem yang terjadi bisa membuat ayam sakit, merasa kedinginan dan melemahkan daya tahan tubuh ayam.
7. Pakan
Untuk pakan ayam potong harus dipilih yang berkualitas dan mengandung protein, karbohidrat, vitamin, lemak serta mineral khususnya dalam ternak ayam di musim hujan. Sedangkan pemberian pakan tidak boleh dibatasi tidak seperti ayam kampung yang hanya diberi makan pagi dan sore saja. Selain makanan, tempat minum ayam potong juga harus selalu diisi dan diganti dengan yang baru.
Untuk pakan ayam potong dibagi menjadi dua kategori yakni starter dan juga finisher.
- Tahap pertama atau starter: Merupakan pemberian pakan dari umur 1 hingga 20 hari atau sampai berumur 3 minggu yang harus memenuhi nutrisi seperti protein sebanyak 24%, lemak 2.5%, serat kasar 4%, kalsium 1%, fosfor 0.9% dan energi 3500 kkal/kg.
- Tahap finisher: Untuk pakan tahap finisher diberikan saat sudah memasuki usia 21 hari hingga masa panen yang harus memenuhi nutrisi seperti protein 21%, lemak 2.5%, serat kasar 4.5%, kalsium 1%, fosfor 0.9% dan energi 3400 kkal/kg.
8. Vaksinasi
Pemberian vaksinasi pada ayam potong biasanya dilakukan dua kali dalam satu kali periode memelihara ayam potong yakni saat berumur 4 atau 5 hari pertama dan pada saat berumur 21 hari berbeda dengan cara mengatasi ayam pilek. Untuk pemberian vaksin pertama adalah tetes mata dan tahap kedua diberikan dengan suntik pada bagian dada.
Tujuan dari pemberian vaksin ini adalah supaya bisa melemahkan pertumbuhan dan membunuh bibit penyakit pada ayam potong. Sedangkan jenis vaksin yang biasa diberikan meliputi tetelo, ND strain B1 dan juga ND lasotta.
9. Cara Menyimpan Vaksin
Untuk menyimpan vaksin, maka perlu disimpan dalam referigator pada suhu antara 2 hingga 8 derajat celcius namun jangan disimpan dalam freezer.
Selain itu, hindari vaksin dari panas matahari secara langsung dan jauhkan dari jangkauan anak anak. Jika vaksin akan dibawa ke tempat yang cukup jauh, maka tempatkan pada area yang memiliki sifat isolasi baik pada suhu di lingkungan. untuk pemilihan wadah yang tepat adalah memakai kotak stereofoam atau termos yang ditambahkan juga dengan es dalam wadahnya.
10. Tahapan Sebelum Memberikan Vaksin
Saat akan memberikan vaksin, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik seperti jenis vaksin yang akan dipakai, dosis, label kadaluwarsa dan juga waktu pemberian vaksin yang tepat.
Sebelum memberikan vaksin, kondisi ayam harus dalam keadaan sehat dan hindari memberikan vaksin saat cuaca sedang panas dan maksimal hanya diperbolehkan maksimal 29 derajat celcius saja. Selain itu, hindari juga memakai wadah berbahan logam dan sebaiknya gunakan wadah berbahan dasar plastik.
11. Pengaturan Ventilasi Udara
Untuk ventilasi udara, tirai bisa ditutup secara menyeluruh pada minggu pertama dan pembukaan tirai baru bisa dilakukan pada minggu kedua dengan membuka 1/3 bagian dari tirai atas seperti yang juga harus dilakukan dalam cara memelihara ayam petelur di rumah. Sedangkan untuk minggu ketiga bisa dilanjutkan dengan membuka 2/3 bagian tirai dan tirai sepenuhnya bisa dilepas pada minggu keempat. Namun pembukaan tirai secara menyeluruh juga harus memperhatikan kondisi dari ayam petelur tersebut.
12. Sanitasi Kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan secara teratur untuk mencegah bibit penyakit berkembang biak karena bisa mengganggu pertumbuhan ayam. Ada beberapa tahapan sanitasi yang harus diperhatikan dan akan kami jelaskan sebagai berikut.
- Cuci kandang dengan air sampai bersih dari kotoran sebelum memelihara ayam potong atau sesudah memelihara ayam potong.
- Lakukan pengapuran pada dinding dan juga lantai kandang yang sudah dibersihkan.
- Semprot dengan formalin supaya bibit dalam kandang bisa mati.
- Diamkan kandang sekitar 10 hari sebelum akan dipakai untuk budidaya agar siklus hidup bakteri bisa mati saat proses sanitasi tersebut.
13. Teknis Pemeliharaan
Untuk merawat ayam potong, ada beberapa tahap teknis pemeliharaan yang harus dilakukan secara bertahap disesuaikan dari minggu ke minggu berbeda dengan cara memelihara ayam petelur di rumah.
- Minggu pertama [hari 1 sampai 7]: Dimasukan dalam kotak lengkap dengan pemanas dan diberikan air minum hangat serta pakan sekitar 13 gram berbentuk butiran kecil namun pada hari kedua sudah harus diberikan air dingin.
- Minggu kedua [hari 8 hingga 14]: Suhu pemanas dikurangi dan pakan bisa ditambah hingga 3.3 kg untuk 100 ekor.
- Minggu ketiga [hari ke 15 hingga 21]: Pemanas bisa dimatikan dan pakan ditambah hingga 4.8 kg per 100 ekor.
- Akhir minggu [umur 21]: Vaksinasi kedua diberikan yakni vaksin ND strain lasotta lewat suntikan dan juga minuman.
14. Pencatatan atau Recording
Pencatatan atau recording harus dilakukan setiap hari untuk memperoleh data dari ayam yang dipelihara seperti jumlah ayam, konsumsi pakan meliputi jumlah pakan yang diberikan dan juga sisa pakan, vaksinasi meliputi pemberian vitamin dan juga kegiatan medikasi lainnya serta melakukan proses penimbangan.
15. Proses Panen
Untuk panen ayam potong bisa dilakukan saat sudah berusia 35 hingga 42 hari. Ayam juga harus ditimbang secara individual dan dilakukan juga penimbangan sisa pakan sekaligus membersihkan dan mencuci kandang sekaligus semua peralatan hingga bersih yang juga harus dilakukan dalam cara budidaya ayam negeri petelur.
EmoticonEmoticon